Harapanmu Bapak, Ibu (Wisuda)
Masa-masa ini seakan sulit. Dan tentunya terus saja semakin sulit. Hingga rasa-rasanya aku seakan tak kuat, aku gak tahan. Aku harus bagaimana? Dunia ini seakan buntu, buntu yang memaksakan aku tetap harus ada jalan bagaimana pun caranya.
Aku capek jujur, dan aku seakan gak tau harus apa yang akan kuperbuat. Tapi harapanmu, harapan engkau bapak, ibuku. Bagaimana mungkin aku bisa tuk meninggalkan. Bagaimana mungkin aku bisa tuk tak menghiraukannya. Semua seakan sebuah tanggungjawabku untuk pembuktian yang teramat penting bagimu.
Iya. Keputusanku sendiri memang. Awal dari segalanya merupakan keputusan akan diri sendiri ini. Keputusan dari diri pribadi ini.
Maafkan, tapi diri boleh kan capek sebentar. Diri ingin istirahat sebentar. Tapi apa boleh sebentar saja, setidaknya sejenak. Sebagai anakmu ini aku meminta izinmu sejenak.
Beban-beban sekan membesar sekarang, pada siapa lagi aku kan berani mengutarakannya. Yang jelas bukan berharap padamu lagi, bukan lagi pada engkau bapak, ibuku. Cukup sudah terlalu banyak beban kau pikul. Dan anakmu yang semakin besar, bahkan tua ini menyadari akan hal itu.
Yang jelas, tak akan aku berani menyia-nyiakan pengorbanan dan perjuanganmu. Kan kupacukan terus sebagai bahan bakar semangatku. Pasti, dan selalu!
Sampai finish wisuda!
bagus kak puisinya ... yang suka tempat wisata jangan lupa kunjungi ya www.infowisatangawi.com heheheh
BalasHapusIya makasih mas
HapusSangat inspiratif dan motivatif. Tetap kreatif dan sehat selalu
BalasHapusAamiin....
HapusSemangat mas bro / mba sis, semoga cepat selesai kuliahnya dan sukses
BalasHapusAamiin...Ya Allah, makasih mas
Hapusoh masih kuliah semangat pokok nya mbak.e jangan lupa luangkan waktu buat nulis di sini
HapusHhe iya, okee syap mas
Hapusyang semangat kuliahnya moga kelak ilmunya bermanfaat selamanya
BalasHapusIya bang syap, Aamiin...
HapusMengingatkan kita saat masih masa kuliah
BalasHapusMengingatkan ku waktu Mash muda
BalasHapus