Percaya Akan Pilihan Sendiri Bukan Orang Lain
Kehidupan ini, pastilah sangat jelas adanya memang hanya memunculkan banyaknya kebingungan untuk sebuah pilihan. Keraguan terus saja menyelimuti pada diri. Dari kematangannya hati, namun tetap saja goyah akan pendapat-pendapat dari orang-orang lain.
Apa yang diri sendiri bisa. Diri sendiri lakukan pun itu untuk diri sendiri; pribadi. Tak usahlah terlalu berat memikirkan pendapat akan orang-orang lain. Tapi pikirkanlah pendapat dari diri sendiri; pribadi.
Sedikit boleh, jika itu masukan untuk pribadi dari orang lain.Tapi cukupkan pendapat sendiri yang lebih berperan penting atas pilihan-pilihan sendiri.
Pribadi ini, jelas diri sendiri yang paham. Pribadi ini, diri sendiri yang mengetahui. Pribadi ini, diri sendiri yang akan berbuat. Keadaan tak akan gampang, dan situasi pun akan terus ada. Semuanya memanglah telah memiliki jalannya masing-masing. Keadaan ini memang seperti memberatkan, tapi dengan adanya keadaan ini memunculkan sebuah pengalaman tersendiri.
Pengalaman itu ada pada setiap keadaan-keadaan itu. Hingga semua kejadian pengalaman-pengalanan yang cukup, nyatanya itu akan bisa untuk dijadikan sebuah bekal. Setidaknya diri sendiri menjadikannya bisa untuk menimbang-nimbang suatu permasalahan setelah itu.
Dengan sudah mempunyai pembelajaran, sudah mempunya pandangan, dan intinya sesuatu-sesuatu hal yang bisa menjadikan cangkok untuk kehidupan sendiri, pribadi. Itu merupakanlah sebuah keberhargaan, sebuah keberartian pada diri sendiri. Untuk kebaikan diri sendiri. Hasil dari buah pengalaman-pengalaman diri sendiri.
Mungkin boleh di bilang seberapa besar pengalaman diri sendiri. Itu berarti seberapa besar kehidupan diri sendiri; pribadi saat ini.
Diri pribadi ini adalah penopang diri kita sendiri, bukan orang lain. Gak guna jika kita memberi kedudukan tinggi untuk pendapat dari orang-orang lain. Karena ini diri sendiri; pribadi. Setidaknya lebih hargailah dan pentingkanlah pendapat dari diri sendiri.
Apa sih? Ini kehidupan pribadi, diri sendiri yang menentukan. Sudah cukupkan hanya itu saja intinya.
Buruk menurut orang, belum tentu buruk menurut diri sendiri. Toh diri sendiri yang melakukan, diri sendiri ini juga yang sudah mempertimbangkannya. Dan pertimbangan-pertimbangan itu tentu terbaik dari solusi yang diri sendiri, pribadi dapatkan dari pengalaman-pengalaman tersendiri.
Jadi berharap akan tetap percaya pada setiap pilihan-pilihan sendiri, bukan pilihan orang-orang lain. Itu merupakanlah hak pribadi, pilihan atas diri pribadi. Bukan hak orang lain, yang hasilnya juga bukan pilihan orang lain.
Ya baiklah saya akan mengikuti apa yang ada di blog ini terimakasih atas artikel nya
BalasHapusSyap, sama" kak
HapusSemangat idup hhe
BalasHapus