Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kita Ada Atas Kehendak-Nya.

Sebuah kehidupan yang seakan hanya memberatkan. Dan rasa yang terus saja menyakitkan, seperti layaknya tak memiliki kebahagian. Hanya keputusasaan yang menyertai.
Entahlah, ini memanglah hanya kehidupanku saja ataukah tak hanya aku mungkin. Yang jelas, sebuah di lema. Antara harus bertahan dari semua itu di sini atau menghilang sekarang juga dari sini.

Siapa yang berhak aku salahkan? Rasa-rasanya hanya sebuah penyesalan yang menyelimuti sekarang. Tak ada setitik terang dari kegelapan.

Hanya bisa terus merenung, menyiksa diri dari keadaan untuk sebuah kebertahanan. Semua itu memanglah tak gampang.

Jujur, tersiksa, tersakiti. Itu sebabnya aku tak jarang selalu saja merasa kekecewaan, kesedihan yang membuatku menangis terus menangis dengan sendirinya.

Saat diri sendiri harus di paksa menopangnya sendiri. Itu sulit, berat. Tapi dan lagi-lagi.

Ini kehidupanku. Kehidupan diriku sendiri. Aku bisa berharap pada siapa lagi, jika bukan diri ini sendiri.

Ingin mati. Ingin putus asa. Percuma, tak akan guna. Itu malah hanya sebuah pengorbanan yang tak akan membuahkan hasil.

Dari setelah bertahannya sampai sini. Perjuangan untuk sebuah usaha yang telah berhasil sampai sekarang. Sungguh sayang jika itu akan terbuang percuma.
Aku bukan seorang yang sebodoh itu. Aku masih punya iman. Penopang kehidupan. Yang tak akan pernah menyakitkan. Tapi menambah sebuah kebenaran dan pendirian.

Dan lagi, aku masih punya akal. Untuk apa aku punya jika tak digunakan? Sebuah keistimewaan yang diberikan. Untuk menjalankan kehidupan.

Apa tak sayang jika hanya menyia-nyiakan? Sangat jelas, aku akan gunakan, jalankan, dan praktekkan. Akan aku jadikan sandaran, dan untuk kujadikan sebuah kebertahanan.

Kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan itu pasti akan ada. Hadir, meski hanya pelan-pelan. Yang terpenting tak menyakitkan. Sebuah sesuatu hal yang akan memberikan kebangkitan. Terus tertantang. Tak akan ada yang mengalahkan, dari kejamny kehidupan.

Nikmati. Syukuri.

Alhamdulillah...
Itulah sebuah kunci kehidupan. Ada-Nya tak akan pernah menyia-nyiakan sedikit pun, secuil pun dengan adanya kita pun terkhusus diri sendiri ini.
Percayalah,
Ada-Nya adalah segela-galanya. Dari kemustahilan sekalipun.

Jadi, tancapkan, tekadkan. Kita pun terkhusus aku sendiri; pribadi ada atas kehendak-Nya. Sebuah penghargaan, keistimewaan atas Kuasa-Nya. Jangan sia-siakan, apalagi abaikan.

3 komentar untuk "Kita Ada Atas Kehendak-Nya. "

  1. Dia selalu memberikan yang terbaik bukan apa yang kita minta, tapi kita di berikan apa yang terbaik buat kita dari-Nya, sukses selalu

    BalasHapus