Tugas wawancara Sejarah Peradaban Islam (SPI) Masjid Darussalam Pedukuan Senden
Nama: Sri Hidayati
Prodi: HKI
MASJID
DARUSSALAM SENDEN
Msjid Darussalam adalah sebuah
masjid yang berlokasi di kawasan Pedukuan Senden desa Mangunranan, Kab.
Kebumen. Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Masjid ini didirikan pada tanggal
3\9\1983 oleh K.H. Yunus, salah seorang ulama terkemuka pada saat itu, yang
merupakan pendiri sekaligus pemimpin pertama masjid Darussalam itu.
Masjid
ini merupakan masjid satu-satunya di pedukuan Senden ini. Dan merupakan masjid
peninggalan satu-satunya pedukuan Senden ini.
(Gambar
Masjid Darussalam)
Sejarah Masjid Darussalam
Masjid Darussalam berdiri pada
tangg 03, September 1983 atau sekitar 2, Dzulkodah 3014 di desa Mangunranan
khususnya pedukuan Senden. KH. Yunus, adalah seorang Ulama terkemuka adalah
pendiri sekaligus pemimpin masjid Darussalam itu. Berlokasi pedukuan Senden,
desa Mangunranan, Kec. Mirit. Kab. Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini
mempunyai peran penting bagi sejarah perkembangan pedukuan itu. Mungkin
pedukuan itu merupakan pedukuan kecil,tapi entah mengapa aku merasa meskipun
pedukuan Senden itu kecil, tapi bagiku pedukuan itu sudah mewakili desa bagiku.
Desa merupakan bagian dari Desa Mangunranan itu tentu.
(Gambar tanggal
pembuatan Masjid Darussalam)
Dahulunya masjid itu masih bukan
masjid umum, tapi masjid santri. Di karenakan yang bangun pertama kali adalah
santri dan pedukuan Senden dulunya belum ada 40 orangan jumlahnya. Santrinya
pun tak hanya dari pedukuan ataupun desa itu, ternyata ada yang dari daerah
Cilacap bahkan Semarang. Tapi setelah masjid itu selesai di bangun ternyata KH.
Yunus wafat. Setelah wafatnya KH. Yunus pondoknya pun mulai dari itu sudah taka
da lagi yang meneruskan. Hingga sekarang pondoknya pun sudah hancur, dan hanya
seperti bangunan tua yang sudah rusak. Yang mengajar pondok itu dulunya memang
bukan hanya KH. Yunus. Nama-nama yang berperan mengajar pondok waktu itu yaitu,
seperti:
1.
Muji
2.
Basiran
(menantu KH. Yunus)
3.
KH.
Jalal (teman KH. Yunus)
4.
KH. Salim
(putra terakhir KH. Yunus
Dan adapun nama-nama
saudara KH. Yunus:
1.
Yunus
2.
Sa’diyah
3.
Apsah
4.
Ngaliyah
5.
Salbiyah
6.
Pingah
Tidak diteruskan kepada keturunanya
yaitu karena dari pihak keluarganya merasa tak ada yang merasa mampu. Tapi
untuk sekarang masjidnya sudah di pegang oleh keturuanannya yaitu anak terakhir
dari KH. Yunus yang bernama KH. Salim. Garwonya KH. Yunus bernama Maryaton
yaitu berasal dari daerah Bugel. Dahulunya KH. Yunus adalah murid Pondok
pesantren Watu Congol bersama dengan temannya. Yaitu KH. Jalal.
Keadaan
Masjid Darussalam saat ini
Ini mungkin dari pendapatku. Tak
tau apa tanggapan orang-orang. Aku hanya ingin mendeskripsikan sedikit tentang
masjid itu. Masjid Darussalam satu-satunya yang ada di desa kecilku ini,
pedukuan lebih tepatnya, yaitu pedukuan Senden. Masjid yang menurutku berperan
sangat penting bagi masyarakat pedukuanku. Tapi entah mengapa malah sepi
dan keadaannya malah tak cukup lebih indah bila di bandingkan dengan
musalla-musalla pedukuan. Dan hanya ramai bila mungkin hanya lebaran itu
tiba, yaitu sholat idz di masjid itu sepedukuan Senden.
Akhirnya Alhamdulillah aku kemaren
bisa datang langsung dan melihat-lihat keadaan masjid pedukuanku itu. Yaitu
masjid Darussalam senden tentunya. Bentuknya yang tak jauh beda dari
sederhananya dulu, warnanya pun juga tak jauh beda dengan sesederhananya dulu.
Dengan warna pokok putih yang menjadi ciri khas dari dulu yang mungkin tak
pernah berubah. Memang bentuknya sudah beda sedikit yaitu hanya terletak pada
bagian atap bangunan masjid Darussalam itu, yaitu mungkin hasil renovasi
kecil-kecilan masjid itu. Dan ada tambahan toilet di kawasan bagian putri
masjid Darussalam.
Harapan
Penulis:
Harapan saya, semoga masjid Darussalam bisa lebih nyaman
dan lebih layak dari ini tentunya. Dan saya berharap terbangunnya masjid ini
bukan hanya dijadikan sebagai sarana Ibadah saja, namun juga dimanfaatkan untuk
belajar Agama. Ramaikan masjid dengan berbagai kegiatan-kegiatan Keagamaan,
guna memberikan kesiapan penerus-penerus yang selain mapan juga memiliki
keimanan, ketakwaan dan ilmu agama yang baik.
(Gambar susunan
takmir masjid Darussalam)
(Gambar
pengumuman masjid Darussalam)
Wawancara
kepada narasumber:
1.
Siapa
pendiri sekaligus kiyai pertama masjid Darussalam?
Jawab: KH. Yunus
2.
Tanggal
berapakah masjid Darussalam itu di bangun?
Jawab: Masjid Darussalam berdiri pada tangg 3 September 1983 atau
sekitar 2 Dzulkodah 3014 di desa
Mangunranan khususnya pedukuan Senden.
3.
Bagaimanakah
asal di bangunnya masjid Darussalam?
Jawab: Dahulunya masjid itu masih bukan masjid umum, tapi masjid
santri. Di karenakan yang bangun pertama kali adalah santri dan pedukuan Senden
dulunya belum ada 40 orangan jumlahnya. Santrinya pun tak hanya dari pedukuan
ataupun desa itu, ternyata ada yang dari daerah Cilacap bahkan Semarang. Tapi
setelah masjid itu selesai di bangun ternyata KH. Yunus wafat. Yang mengajar
pondok itu dulunya memang bukan hanya KH. Yunus
4.
Berapakah
saudara dari KH. Yunus?
Jawab: Nama-nama saudara KH. Yunus:
1. Yunus
2. Sa’diyah
3. Apsah
4. Ngaliyah
5. Salbiyah
6. Pingah
5.
Kapan
KH. Yunus wafat?
Jawab: Sekitar umur 63 tahun

(Gambar narasumber dan penulis)
(Gambar kebersamaan narasumber dan penulis)
Saya sebagai penulis mohon maaf, bila banyak kata-kata yang mungkin
kurang tepat. Dan mungkin penulisan masih jauh dengan kata baik ataupun
sempurna. Penulis minta maaf atas segala kesalahan maupun kekurangan, karena
masih tahap pertama dan belajar.
Mungkin siapa tau ada yg ikhlas membantu, ataupun sumbangan untuk
perubahan Masjid Darussalam menjadi yang lebih baik dari itu bisa melalui
perantara sementara.
Email: hidayatisri0813@gmail.com
Terima Kasih
Penulis
(Sri
Hidayati)
Posting Komentar untuk "Tugas wawancara Sejarah Peradaban Islam (SPI) Masjid Darussalam Pedukuan Senden"